-->
  • Homepage
  • Tentang Saya
  • Kontak
Telusuri
21.07 C
Payakumbuh
  • Homepage
  • Tentang Saya
  • Kontak
Malin Parmato
  • Beranda
  • Kategori Postingan
    • Artikel
    • Khazanah Islam
    • Kisah-Kisah
    • Video
    • Photo
    • Photo
      • Video
      • Arsip Lama
      • Video
      • Featured
        • Koleksi Situs Berita
        • Home - Akad Nikah Nursakdiyah
        • Video Graphy
        • Home - Post Search
        • Home - Post Archive
        • Home - Eror 404
        • RTL LanguageNew
        • Tutorial PemogramanNew
        Telusuri
        Beranda Arsip MASJID RAYA BINGKUDU CANDUANG
        Arsip

        MASJID RAYA BINGKUDU CANDUANG

        Fitra Yadi
        Fitra Yadi
        30 Agu, 2011 1 0
        Facebook
        Twitter
        Telegram
        WhatsApp
        - Advertisment -
        Responsive Advertisement
        Bingkudu - Ahad, 28/08/2011 |

        Masjid Raya Bingkudu kebanggaan masyarakat Minangkabau yang terletak di Jorong Bingkudu, V Suku Candung Bawah, kenagarian Canduang Koto Laweh ini adalah tempat disambutnya ratusan perantau Canduang yang tergabung dalam paguyuban IKCK (Ikatan Keluarga Canduang Koto Laweh) oleh Camat, wali nagari, wali-wali jorong dan tokoh-tokoh mayarakat Canduang pada sore Ahad (28/08) ini.

        Masjid ini dibangun pada abad ke-18 tepatnya tahun 1813 M yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh tujuh nagari (kecamatan Canduang sekarang). Ketujuh nagari itu adalah Canduang, Koto Laweh, Lasi Tuo, Lasi Mudo, Pasanehan, Bukik dan Batabuah. Untuk mencapai masjid ini dari kota Bukittinggi bisa melewat Baso, disimpang Canduang belok arah ke kanan. Dari Bukittinggi berjarak 13 Km dengan lama perjalanan 15- 20 menit. Kalau dari Simpang Canduang berjarak 3 Km dengan lama perjalanan berkisar 5 - 8 menit.

        Menurut sejarah yang diterima dari orang-orang tua, masyarakat membangun secara bersama-sama (gotong royong). Luas masjid 21 x 21 M dengan tinggi 37,5 m. Hampir semua material yang pergunakan untuk membuat masjid ini terdiri dari kayu, baik lantai, dinding, maupun tiang-tiangnya. Tiang Macu (tiang besar di tengah ruangan ) Masjid ini di ambil dari Bayuah kenagarian Tanjuang Alam, Kab. Tanah Datar. Tiang dibawa dengan cara di gotong secara estafet oleh masyarakat melalui Koto tinggi Sampai di Masjid Bingkudu. Jalur pengangkutan tiang masjid inilah yang menjadi pembuka jalan (hubungan) antara Batu Sangkar dengan Baso (Kab. Agam), sampai sekarang.

        Atap masjid ini dari awal berundak tiga, terbuat dari susunan ijuk. Bangunan ini saat didirikan memakai sistem pasak. Artinya tidak satupun dari komponen penyusun masjid ini yang dilekatkan satu sama lain dengan menggunakan paku. Lampu-lampu minyak yang yang terpajang pada setiap sudut masjid rata-rata juga sudah menjadi barang antik, karena telah berumur ratusan tahun.

        Pekarangan di sekitar masjid cukup indah. Terdapat di sini tiga kolam ikan, serta satu kolam besar untuk berwudhuk membuat kesan masjid yang cukup jauh dari pemukiman penduduk itu semakin alami. Dahulunya air tabek ini digunakan untuk berwudhuk dialirkan dengan bambu sepanjang 175 meter dari mata air yang diambil dari tabek (tanah) nya Keturunan Datuak Tan Tuah dari suku Selayan di Lurah. Namun sekarang untuk memperlancar aliran air, salurannya diganti dengan pipa besi.

        Selain itu, pada pekarangan masjid juga terdapat sebuah menara dengan ketinggian 30 meter, dengan tangga naik berbentuk spiral. Seperti kebanyakan masjid yang ada. Di atas menara ini dulu terdapat Cenang (Gong) Besar yang dibunyikan setiap datang waktu shalat, menara ini juga digunakan untuk mengumandangkan azan, terutama saat belum ada pengeras suara. Di dekat jalan ke arah menara terdapat sebuah Tabuah (beduk) Besar yang di bunyikan setiap sebelum azan.

        Pada tahun 1957, atap masjid yang terbuat dari ijuk, diganti masyarakat dengan seng. Itu dilakukan karena ijuk yang yang mengatapi ruangan masjid dari hujan dan panas telah lapuk. Dua tahun kemudian dilakukan renovasi dan pemugaran terhadap bangunan masjid yang lainnya. Pada tahun 1999, masjid ini diserahkan kepada Pemkab Agam, dan ditetapkan sebagai salah satu bangun cagar budaya di Agam. Dua tahun setelah itu, masjid mengalami pemugaran secara keseluruhan. “Atapnya yang dulu seng dikembalikan ke ijuk. Kemudian bagian-bagian yang lapuk diganti dan serta dicat lagi sebagaimana aslinya”.

        Aktivitas keagamaan tetap berlangsung di tempat ini samapai sekarang. Baik untuk shalat berjamaah setiap hari, shalat Jumat, serta ibadah lainnya. Pada saat bulan Ramadhan 1432 H ini, intensitas kunjungan masyarakat terhadap masjid sangat tinggi. Uniknya dimasjid ini Jama'ah tarawih ada dua dalam satu masjid. Yaitu jama'ah shalat 11 dan jama'ah shalat 23. Sejak awal beridirinya masjid, jama'ah masjid raya Bingkudu ini shalat Tarawih 23 rakaat, namun belakangan banyak yang meninggalkan masjid setelah rakaat ke-8 karena mereka melaksanakan shalat witir di rumah masing-masing. Karena banyaknya yang pulang, maka ada ide untuk shalat witir di masjid. Atas kesepakatan pengurus sidang, maka yang shalat delapan menutup shalat dengan witir berimam-imam sedagkan yang shalat 23 rakaat melanjutkan shalatnya sampai usai. Uniknya mereka sering sama-sama usai melaksanakan shalat dan tadarussan bersama pula.

        Seperti sekarang beberapa bagian dari bangunan pasca direnovasi tahun 1992, juga haru mendapat pembenahan lagi. “Warga juga telah melakukan perbaikan, tetapi memang semampunya. Keinginan masyaraakat itu karena ingin masjid ini bisa dinikmati sampai kapanpun sebagai tempat beribadah.” Kondisi perbaikan yang dilakukan masyarakat menjadikan keaslian bangunan awal juga tidak dapat dimungkiri telah berubah. Di lingkungan Masjid terdapat Surau Bulek yang digunakan sebagai tempat Akad Nikah. | CMC-003

        ---------------------
        Sebahagian teks dikutip dari Buya H. Masoed Abidin
        - Advertisment -
        Responsive Advertisement
        Via Arsip
        Facebook
        Twitter
        Telegram
        WhatsApp
        Postingan Lama KRI TANJUNG NUSANIVE TELAH BERSANDAR DI TELUK BAYUR
        Postingan Lebih Baru TARAWIH UNIK - SATU MASJID DUA JAMA'AH
        Fitra Yadi
        Fitra Yadi Guru, jurnalis, aktifis

        Anda mungkin menyukai postingan ini

        Teknik Reportase

        Video - Masak Nasi Goreng

        Video - Pantas Kelelahan, Jangan Borong Semua Pekerjaan

        1 komentar

        1. firdausJumat, Maret 14, 2014 11:40:00 PM

          tempat orang tua saya lahir((hj awe) dan tidak jauh dari amak saya nur suttan malenggang(pak enggang)

          BalasHapus
          Balasan
            Balas
        Tambahkan komentar
        Muat yang lain...

        Silahkan tinggalkan komentar anda setelah membaca blog ini dengan bahasa yang sopan dan lugas.

        Fitra Yadi Malin Parmato
        Lihat Profil Lengkap saya
         

        Tutorial Edit Video

        Kdenlive - Freedom Video Editing


        Stay Conneted

        twitter Follow
        instagram Follow
        pinterest Follow

        Featured Post

        Khutbah Jum'at - Pemimpin Idaman

        Fitra Yadi- 09.59 0
        Khutbah Jum'at - Pemimpin Idaman
        Fitra Yadi Malin Parmato - di Sarilamak QS. Annisa ayat 105 - 106 إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ ال…

        Most Popular

        Ada Kerusakan di Batang Kemudi, Saya Tersungkur dari Sepeda Motor Dua Kali di Titik yang Berbeda di Ruas Jalan Pintu Angin Situmbuk

        Ada Kerusakan di Batang Kemudi, Saya Tersungkur dari Sepeda Motor Dua Kali di Titik yang Berbeda di Ruas Jalan Pintu Angin Situmbuk

        11.07
        Daftar Jam Mengajar di Ponpes MTI Canduang TP 2024 - 2025

        Daftar Jam Mengajar di Ponpes MTI Canduang TP 2024 - 2025

        08.02
        Khutbah Jum'at - Pemimpin Idaman

        Khutbah Jum'at - Pemimpin Idaman

        09.59
        Sebelum Kecelakaan di Jalan Pintu Angin Saya Melakukan ini

        Sebelum Kecelakaan di Jalan Pintu Angin Saya Melakukan ini

        12.42
        Tutorial Mengedit Video Dengan Aplikasi InShot Di Android

        Tutorial Mengedit Video Dengan Aplikasi InShot Di Android

        11.14
        Tutorial Penggunaan Aplikasi Edit Video Open Source Kdenlive

        Tutorial Penggunaan Aplikasi Edit Video Open Source Kdenlive

        09.04
        Video - Masak Nasi Goreng

        Video - Masak Nasi Goreng

        08.24

        Recent Comments

        Oleh Anonymous MasyaAllahDi sela-sela mancaritoan kronologi jatue...
        Oleh Anonymous Luar biasa ...Allah SWT bersama orang yang sabar t...
        Oleh TagarSiana Aku juga pernah jatuh cinta dengan seorang wanita ...
        Oleh TagarSiana Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
        Oleh fasee I recently had the good fortune of reading your Po...

        Follow Us On Instagram @fitrayadi1980

        Malin Parmato

        About Us

        Guru Ngaji, Guru Pesantren, Jurnalis, Praktisi IT, Relawan Kemanusiaan.

        Selengkapnya: Tentang Saya

        Follow Us

        © Layout by Fitra Yadi Malin Parmato
        • Beranda
        • Tentang Saya
        • Kontak