Khazanah
Khutbah
Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1440 H - Rabu, 5 Juni 2019 M
Disampaikan oleh: F. Malin Parmato
Di halaman MTI Padang Karambia Payakumbuh Sumatera Barat.
Download
Puji serta syukur senantiasa kita haturkan ke Hadirat Allah SWT. atas nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita.
Shalawat beserta salam tidak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Khatib berwasiat kepada kita bersama "marilah tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. hendaknya nanti ketika kita wafat, mati dalam keadaan Islam yang sempurna".
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Sekarang
kita berkumpul di sini, di halaman Sekolah Tarbiyah Islamiyah Padang Karambia Payakumbuh ini dalam rangka melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal tahun 1440 Hijriyah yang
bertepatan dengan hari Rabu, 5 Juni tahun 2019 Masehi.
Menurut hisab Buya Drs. H. Zul Efendi, M.Ag dosen IAIN Bukittinggi yang tersebar melalui jadwal Imsakiyah Ramadhan yang tertempel di masjid, mushalla dan rumah-rumah kita disebutkan bahwa Ijtima' awal Syawal tahun ini untuk Indonesia khususnya di Payakumbuh adalah pada hari Senin kemaren tanggal 3 Juni 2019 M, dua hari yang lalu. Ijtima' terjadi pada pukul 17"12"43 Wib. atau jam 5 lewat 12 menit sore sebelum waktu berbuka, dengan posisi Hilal 0"35"27,47" derjat di bawah ufuk. Namun setelah dirukyah bulan tidak mungkin terlihat maka pada hari Selasa kemaren Ramadhan digenapkan 30 hari. Lalu sejak magrib hari Selasa kemaren masuklah tanggal 1 Syawal 1437 Hijriyah, lalu kita merayakan Idul Fitri di Indonesia.
Nabi S.AW. bersabda:
Artinya: “Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika hilal itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan di Makkah hari Selasa kemaren kaum muslimin sudah merayakan Idul Fitri, hal itu disebabkan karena pada malam petang Senin yang lalu mereka sudah nampak Hilal dan disyahkan oleh Mahkamah Agung Arab Saudi bahwa Idul Fitri jatuh di negari Arab Saudi pada hari Selasa kemaren.
Di Saudi, matahari tenggelam jam 18:44 waktu Saudi. Sementara di Payakumbuh, matahari tenggelam 18:23. Selisih waktu kita adalah 5 jam. Ketika disini sudah maghrib, 5 jam kemudian baru di Saudi maghrib.
Saat matahari tenggelam di Indonesia, Hilal belum wujud. Sekitar 5 jam kemudian di Saudi, matahari tenggelam, sehingga bulan sudah semakin tinggi. Di saat matahari tenggelam di Saudi, kemungkinan besar hilal terlihat sangat besar, karena jauh lebih tinggi dibandingkan saat maghrib di Indonesia.
Namun demikian, di Indonesia sebagian pengikut Tarekat Syatariyah di Aceh sampai ke Sumatera Barat sudah melaksanakan Shalat Idul Fitri pada hari Senin tanggal 3 Juni yang lalu.
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Sudah umum pada masyarakat kita menyebut Idul Fitri dengan istilah hari raya dan lebaran. Jadi ada tiga sebutan, yaitu Idul Fitri, Hari Raya dan Lebaran.
Ditilik dari asal katanya, Idul Fitri berasal dari bahasa Arab yang berarti kembali makan setelah sebulan menahan. Sedangkan Hari Raya dalam kamus bahasa Indonesia berarti memperingati, membesarkan, memulyakan, dan dipestakan. Sedangkan Lebaran berasal dari bahasa Jawa yang berarti lebar-an lebih luas. Lebih luas pintu maaf. Lebaran itu juga laburan (Jawa: mengecat). Yaitu ngelabur omah (mengecat rumah) agar tampak lebih indah. Lebaran juga liburan, liburan yang paling panjang adalah libur di sekitar hari raya idul fitri.
Sekarang kaum muslimin keluar mengumandangkan takbir, bersalaman dengan sesama sembari berucap ma’af dan selamat, berpakaian rapi, saling bersilaturrahim sesama saudara dan tetangga. Sekarang jalan rami kampuang barisi, perantau pulang kampung merayakan hari raya Idul Fitri atau berlebaran. Lebaran sekarang ini terlihat perantau Payakumbuh ramai pulang ke kampung Halaman, namun bandara lengang, perantau pulang menggunakan jalur darat.
Menurut Istilah Idul
Fitri memiliki arti “Kembali
kepada fitrah” Menurut pendapat ahli Tashauf kata “Idul
Fithri” diartikan sebagai “kembali kepada Penciptaan". Dalam bahasa Arab
akar kata Fitri berasal dari kata Al Fathir yang bisa berubah menjadi
kata Al Fithrah, Al Fathrah atau Al Futhura. Dalam Surah Faathir ayat 1
sebagaimana yang telah khatib bacakan diawal khtubah tadi yang artinya:
Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS Faathir: 1).
Jadi pengertian Idul Fitri itu adalah kembali kepada Pencipta atau kembali ke awal Penciptaan. Yaitu kembali lagi kita kepada kondisi sebagaimana awal penciptaan dulu menjelang Aqil Baligh. Dimana ketika itu kita tidak berdosa, tidak ada permusuhan, tidak ada iri dengki, ikhlas dan pasrah dengan semua ketentuan Allah.
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Adab Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Lalu, bagaimana Rasulullah saw. merayakan Idul Fitri? Apa saja yang beliau lakukan?
Rasulullah saw. dan umat Islam pertama kali menggelar perayaan hari raya Idul Fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai Perang Badar.
Dari beberap riwayat disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah saw. untuk menyambut dan merayakan hari Idul Fitri.
Pertama, takbir. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal.
Kedua, memakai pakaian terbaik. Pada hari raya Idul Fitri, Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya.
Ketiga, makan sebelum shalat Idul Fitri. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Bahkan, dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat hari Idul Fitri itu pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Keempat, shalat Idul Fitri. Rasulullah menunaikan shalat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya –baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya shalat Idul Fitri.
Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
Kelima, mendatangi tempat keramaian. Suatu ketika saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.
Keenam, mengunjungi rumah sahabat. Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini. Datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Semoga Idul Fitri ini kita beroleh derjat taqwa. Lebih baik dari hari-hari sebelumya.
- Jikalau dulu ia suka tidur setelah Subuh, Maka sekarang tidak lagi, melainkan berdzikir kepada Allah sampai Matahari terbit.
- Jikalau dulu ia tidak Qiyamullail, maka sekarang ia menjadi orang yang suka menghidupkan malam-malamnya.
- Jikalau dulu ia tidak mengindahkan Shalat berjamaah, maka setelah Ramadhan ia selalu menjaga shalat Berjamaah.
- Jikalau dulu ia tidak menyukai Ilmu dan ulama' maka setelah Ramadhan ia menjadi orang yang suka kepada majelis-majelis ilmu.
- Jikalau dulu ia tidak mengindahkan shalat-shalat sunnah, maka setelah Ramadhan ia senantiasa menjaga waktu untuk melakukan shalat-sahalat sunnah.
- Jikalau dulu ia suka menggunjing, maka setelah Ramadhan ia tidak melakukan nya lagi.
- Jikalau dulu ia suka durhaka kepada kedua orang tua nya, maka setelah Ramadhan ia menjadi orang yang berbuat kebajikan kepada kedua orang tua nya, melayani dengan hak-hak nya.
- Jikalau dulu ia pernah memutuskan tali keluarga, maka setelah Ramadhan ia menjadi orang yang menjalin silaturahim kepada sanak-saudaranya.
Beginilah dalam Hal kebaikan ia menjadi lebih baik, inilah tanda-tanda di terima nya amalan ibadah di bulan Ramadhan, dan tanda-tanda di bebaskannya dari api neraka.
Download
Khutbah Idul Fitri 1440 H - Kembali ke awal penciptaan
Disampaikan oleh: F. Malin Parmato
Di halaman MTI Padang Karambia Payakumbuh Sumatera Barat.
Download
خطبة الأول
اللّه
أكبر . اللّه أكبر . اللّه أكبر . اللّه أكبر . اللّه أكبر . اللّه أكبر .
اللّه أكبر . اللّه أكبر . اللّه أكبر. اللّه أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا
وسبحان الله بكرة واصيلا. لا اله الا الله وحده. صدق وعده. ونصر عبده.
واعزّ جنده. وهزم الأحزاب وحده. لا اله الا الله ولا نعبد إلا إياه مخلصين
له الدين ولو كره الكافرون. الله أكبر ولله الحمد.
الحمد
لله سهل للعباد طريق العبادة ويسر. ووفاهم اجور أعمالهم من خزائن جوده
التى لا تحصر. وجعل لهم يوم عيد يعود عليهم فى كل سنة ويتكرر وزكى ابدانهم
من درن السيئات و طهّر.
أحمده سبحانه وهو المستحق لانّ يحمد ويشكر.
أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الملك العظيم الاكبر.الذى جعل لكل شيئ وقتا واجلا وقدر.
وأشهد ان سيدنا محدا عبده ورسوله الشافع المشفع فى المحشر.
اللهم صلّ وسلّم على عبدك سيدنا محمد وعلى آله و أصحابه الذين أذهب الله عنهم الرجس و طهر.
اما بعد: فيا ايها الناس اتقوا الله تعالى واعلموا ان يومكم هذا يسمى يوم الجوائز.
فيرجع فيه من المصلى كل بما قسم له فائز. فالمحسنون يجدون فى صحافهم العز والكرامة. والمذنبون يجدون الخيبة والندامة.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
الْحَمْدُ
لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ
رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي
الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
{سورة فاطر : 1}
صدق الله العظيم
Kaum Muslimin dan Muslimat jama'ah shalat Idul Fitri rahimakumullah...
Shalawat beserta salam tidak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Khatib berwasiat kepada kita bersama "marilah tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. hendaknya nanti ketika kita wafat, mati dalam keadaan Islam yang sempurna".
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Menurut hisab Buya Drs. H. Zul Efendi, M.Ag dosen IAIN Bukittinggi yang tersebar melalui jadwal Imsakiyah Ramadhan yang tertempel di masjid, mushalla dan rumah-rumah kita disebutkan bahwa Ijtima' awal Syawal tahun ini untuk Indonesia khususnya di Payakumbuh adalah pada hari Senin kemaren tanggal 3 Juni 2019 M, dua hari yang lalu. Ijtima' terjadi pada pukul 17"12"43 Wib. atau jam 5 lewat 12 menit sore sebelum waktu berbuka, dengan posisi Hilal 0"35"27,47" derjat di bawah ufuk. Namun setelah dirukyah bulan tidak mungkin terlihat maka pada hari Selasa kemaren Ramadhan digenapkan 30 hari. Lalu sejak magrib hari Selasa kemaren masuklah tanggal 1 Syawal 1437 Hijriyah, lalu kita merayakan Idul Fitri di Indonesia.
Nabi S.AW. bersabda:
صُومُوا
لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ وَانْسُكُوا لَهَا فَإِنْ غُمَّ
عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا ثَلَاثِينَ فَإِنْ شَهِدَ شَاهِدَانِ فَصُومُوا
وَأَفْطِرُوا
Artinya: “Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika hilal itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan di Makkah hari Selasa kemaren kaum muslimin sudah merayakan Idul Fitri, hal itu disebabkan karena pada malam petang Senin yang lalu mereka sudah nampak Hilal dan disyahkan oleh Mahkamah Agung Arab Saudi bahwa Idul Fitri jatuh di negari Arab Saudi pada hari Selasa kemaren.
Di Saudi, matahari tenggelam jam 18:44 waktu Saudi. Sementara di Payakumbuh, matahari tenggelam 18:23. Selisih waktu kita adalah 5 jam. Ketika disini sudah maghrib, 5 jam kemudian baru di Saudi maghrib.
Saat matahari tenggelam di Indonesia, Hilal belum wujud. Sekitar 5 jam kemudian di Saudi, matahari tenggelam, sehingga bulan sudah semakin tinggi. Di saat matahari tenggelam di Saudi, kemungkinan besar hilal terlihat sangat besar, karena jauh lebih tinggi dibandingkan saat maghrib di Indonesia.
Namun demikian, di Indonesia sebagian pengikut Tarekat Syatariyah di Aceh sampai ke Sumatera Barat sudah melaksanakan Shalat Idul Fitri pada hari Senin tanggal 3 Juni yang lalu.
Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah...
Sudah umum pada masyarakat kita menyebut Idul Fitri dengan istilah hari raya dan lebaran. Jadi ada tiga sebutan, yaitu Idul Fitri, Hari Raya dan Lebaran.
Ditilik dari asal katanya, Idul Fitri berasal dari bahasa Arab yang berarti kembali makan setelah sebulan menahan. Sedangkan Hari Raya dalam kamus bahasa Indonesia berarti memperingati, membesarkan, memulyakan, dan dipestakan. Sedangkan Lebaran berasal dari bahasa Jawa yang berarti lebar-an lebih luas. Lebih luas pintu maaf. Lebaran itu juga laburan (Jawa: mengecat). Yaitu ngelabur omah (mengecat rumah) agar tampak lebih indah. Lebaran juga liburan, liburan yang paling panjang adalah libur di sekitar hari raya idul fitri.
Sekarang kaum muslimin keluar mengumandangkan takbir, bersalaman dengan sesama sembari berucap ma’af dan selamat, berpakaian rapi, saling bersilaturrahim sesama saudara dan tetangga. Sekarang jalan rami kampuang barisi, perantau pulang kampung merayakan hari raya Idul Fitri atau berlebaran. Lebaran sekarang ini terlihat perantau Payakumbuh ramai pulang ke kampung Halaman, namun bandara lengang, perantau pulang menggunakan jalur darat.
Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS Faathir: 1).
Jadi pengertian Idul Fitri itu adalah kembali kepada Pencipta atau kembali ke awal Penciptaan. Yaitu kembali lagi kita kepada kondisi sebagaimana awal penciptaan dulu menjelang Aqil Baligh. Dimana ketika itu kita tidak berdosa, tidak ada permusuhan, tidak ada iri dengki, ikhlas dan pasrah dengan semua ketentuan Allah.
Itulah
Fitrah kita. Hal ini bisa kita contohkan seperti hp kita, ketika baru
dibeli kecepatannya stabil, bersih, jernih. Tetapi kemudian ia berubah
lelet, loading lama karena banyaknya junk file, berkas ampah, virus dan
penyimpanan yang melebihi kapasitas. Kemudian dilakukan perawatan,
dikembalikan ke pengaturan awal pabrik, direset, instal lagi aplikasi
baru. Insyaallah hpnya akan berjalan bagus lagi sebagaimana pertama-tama
dibeli dulu.
الله أكبر الله أكبرالله أكبر ولله الحمد
Adab Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya secara rinci. Lalu apa saja adab yang perlu diperhatikan saat berhari raya?
- Niat yang benar.dua, mandi.
- Memakai wewangian.
- Memakai pakaian baru.
- Mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat.
- Memakan kurma sebelum berangkat dari rumah pada hari raya Idul Fitri.
- Bersegera menuju tempat shalat.
- Meluarnya wanita ke tempat shalat.
- Anak-anak juga keluar untuk shalat.
- Keluar untuk shalat dengan berjalan kaki.
- Bertakbir denga suara keras sampai ke tempat shalat.
- Bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat.
- Bersilaturahim.
- Saling bertikar hadiah dan makanan.
الله أكبر الله أكبرالله أكبر ولله الحمد
Lalu, bagaimana Rasulullah saw. merayakan Idul Fitri? Apa saja yang beliau lakukan?
Rasulullah saw. dan umat Islam pertama kali menggelar perayaan hari raya Idul Fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai Perang Badar.
Dari beberap riwayat disebutkan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan Rasulullah saw. untuk menyambut dan merayakan hari Idul Fitri.
Pertama, takbir. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal.
Kedua, memakai pakaian terbaik. Pada hari raya Idul Fitri, Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya.
Ketiga, makan sebelum shalat Idul Fitri. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Bahkan, dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat hari Idul Fitri itu pahalanya seperti orang yang sedang puasa di hari-hari yang tidak dilarang.
Keempat, shalat Idul Fitri. Rasulullah menunaikan shalat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya –baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya shalat Idul Fitri.
Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
Kelima, mendatangi tempat keramaian. Suatu ketika saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.
Keenam, mengunjungi rumah sahabat. Tradisi silaturahim saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini. Datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.
الله أكبر الله أكبرالله أكبر ولله الحمد
Semoga Idul Fitri ini kita beroleh derjat taqwa. Lebih baik dari hari-hari sebelumya.
- Jikalau dulu ia suka tidur setelah Subuh, Maka sekarang tidak lagi, melainkan berdzikir kepada Allah sampai Matahari terbit.
- Jikalau dulu ia tidak Qiyamullail, maka sekarang ia menjadi orang yang suka menghidupkan malam-malamnya.
- Jikalau dulu ia tidak mengindahkan Shalat berjamaah, maka setelah Ramadhan ia selalu menjaga shalat Berjamaah.
- Jikalau dulu ia tidak menyukai Ilmu dan ulama' maka setelah Ramadhan ia menjadi orang yang suka kepada majelis-majelis ilmu.
- Jikalau dulu ia tidak mengindahkan shalat-shalat sunnah, maka setelah Ramadhan ia senantiasa menjaga waktu untuk melakukan shalat-sahalat sunnah.
- Jikalau dulu ia suka menggunjing, maka setelah Ramadhan ia tidak melakukan nya lagi.
- Jikalau dulu ia suka durhaka kepada kedua orang tua nya, maka setelah Ramadhan ia menjadi orang yang berbuat kebajikan kepada kedua orang tua nya, melayani dengan hak-hak nya.
- Jikalau dulu ia pernah memutuskan tali keluarga, maka setelah Ramadhan ia menjadi orang yang menjalin silaturahim kepada sanak-saudaranya.
Beginilah dalam Hal kebaikan ia menjadi lebih baik, inilah tanda-tanda di terima nya amalan ibadah di bulan Ramadhan, dan tanda-tanda di bebaskannya dari api neraka.
جعل الله لنا واياكم من العائدين الفائزين السائلين الغانمين المقبولين. وادخلنا و اياكم فى زمرة عباده الصالحين.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
و اما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى. فان الجنة هى المأوى. وقل رب اغفر وارحم ونت خير الراحمين.
خطبة الثانى
الله أكبر . الله أكبر . الله أكبر . الله أكبر . الله أكبر . الله أكبر . الله أكبر
الله أكبر كبيرا والمحد لله كثيرا وسبحان الله بكرة و اصيلا. لا اله الا الله و الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله الذى جعل الاعياد بالأفراح والسرور. وضاعف للمتقين جزيل الاجور. وكمل الضيافة فى يوم العيد لعموم المؤمنين بسعيهم المشكور.
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له العفو الغفور.
واشهد ان سيدنا ومولانا محمدا عبده ورسوله الذى نال من ربه ما لم ينله مقرب و لا رسول مطهر مبرور.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد النبي الامي وعلى آله و اصحابه الذين كانوا يرجون يجارة لن تبور. و سلم تسليما كثيرا.
اما بعد
فيا
أيها الاخوان ! اتقوا الله تعالى واعلموا يا اخوانى رحمكم الله ان يومكم
هذا يوم عظيم يتجلى الله فيه على عباده من كل مقيم و مسافر. فيباهى لكم
ملائكته و انتم مكبرون فيه اظهارا لشعائره فى كل مكان طاهر.
فقال الله تعالى ولم يزل قائلا عليما.
ان الله و ملائكته يصلون على النبى يآيها الذين امنوا صلوا عليه و سلموا تسليما.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم.
وَالْعَصْرِ
(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ (3)
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات.
اللهم
ادفع عنا الغلاء والبلاء والفحشآء والمنكر والقحط والوباء السيوف المختلفة
والشدائد والمراض والمحن والفتن ما ظهر منها وما بطن من بلدنا هذا خاصة
ومن بلدان المسلمين عامة انك على كل شيئ قدير.
ربنا اغفرلنا ولاخواننا الذين سبقونا بالأيمان ولا تجعل فى قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا انك رئوف رحيم.
Ya Allah jika di saat ini, ada keluarga dan sahabat kami yang sakit, sembuhkanlah dia.
Jika ada saat ini keluarga dan sahabat kami yang bermasalah, beri lah jalan keluar untuk dia.
Jika ada di saat ini keluarga dan sahabat kami yang kesempitan rezeki, kau lapangkanlah rezekinya.
Jika ada di saat ini keluarga dan sahabat kami yang tidak baikan antara satu sama lainnya maka damaikan lah mereka.
Jika ada disaat ini keluarga dan sahabat kami yang sesat duniawinya, kurniakan Nur kepada dia.
Jika disaat ini ada keluarga dan sahabat kami yang lalai, maka kurniakan lah Hidayah Mu kepada dia.
Jika ada saat ini ada keluarga dan sahabat kami yang bersedih hati, maka kembalikan lah keceriaan diwajahnya.
Jika disaat ini ada keluarga dan sahabat kami yang berada di persimpangan jalan yang berliku, tunjukkan lah jalan yg diridhai oleh Mu.
Berikan kami semua kesempatan untuk berjumpa kembali di Ramadhan tahun depan.
Terimalah puasa dan segala amalan kami ya Allah.
Jika ada saat ini keluarga dan sahabat kami yang bermasalah, beri lah jalan keluar untuk dia.
Jika ada di saat ini keluarga dan sahabat kami yang kesempitan rezeki, kau lapangkanlah rezekinya.
Jika ada di saat ini keluarga dan sahabat kami yang tidak baikan antara satu sama lainnya maka damaikan lah mereka.
Jika ada disaat ini keluarga dan sahabat kami yang sesat duniawinya, kurniakan Nur kepada dia.
Jika disaat ini ada keluarga dan sahabat kami yang lalai, maka kurniakan lah Hidayah Mu kepada dia.
Jika ada saat ini ada keluarga dan sahabat kami yang bersedih hati, maka kembalikan lah keceriaan diwajahnya.
Jika disaat ini ada keluarga dan sahabat kami yang berada di persimpangan jalan yang berliku, tunjukkan lah jalan yg diridhai oleh Mu.
Berikan kami semua kesempatan untuk berjumpa kembali di Ramadhan tahun depan.
Terimalah puasa dan segala amalan kami ya Allah.
عباد
الله! ان الله يأمر بالعدل والأحسان و ايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشآء
والمنكر والبغي يعظكم لعلم تذكرون. اذكروا الله العظيم يذكركم واسئلوه من
فضله يعطيكم ويهديكم ولذكر الله اكبر.
Download
Via
Khazanah
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda setelah membaca blog ini dengan bahasa yang sopan dan lugas.