Ada Kerusakan di Batang Kemudi, Saya Tersungkur dari Sepeda Motor Dua Kali di Titik yang Berbeda di Ruas Jalan Pintu Angin Situmbuk
![]() |
Fitra Yadi Malin Parmato |
Pukul 22.00 Wib. malam Minggu itu kendaraan saya melaju normal dengan kecepatan standar, udara sejuk, cuaca tenang pula dibawah sinar bulan yang terang.
![]() |
Lokasi tempat saya jatuh, gambar ini diambil dari google maps pada siang hari. Klik disini untuk melihat mapsnya |
Di penurunan menjelang kelok Tandiliang, ada kelokan ular sedikit setelah simpang Bandes (jalan cor ke tengah sawah) di nagari Situmbuak kecamatan Salimpaung kabupaten Tanah Datar saya tekan rem kaki menyusul rem tangan lalu meliuk belok ke kiri, pas belok ke kanan batang kemudi seperti terkunci tidak bisa lagi berfungsi sehingga saya terbalik, tersungkur di jalan raya, pergelangan tangan kanan terhimpit setang, bahu kanan menahan badan dan kaki kanan terhimpit knalpot. Jok motor terlepas sehingga barang-barang yang disimpan di dalamnya berserakan keluar. Mantel hujan, obeng, tang dan kunci-kunci bertaburan. Lampu sepeda motor terlepas keluar, namun masih kuat dipegangi kabel sehingga tidak lari ke mana-mana.
Saya megerang kesakitan berucap zikir, Astghfirullah... Allah.. Allah... sekitar 15 menit menenangkan diri. Bagian badan sebelah kanan terasa ngilu, pergelangan tangan dan telapak tangan terasa patah. Kaki sampai ke paha kram hebat, tebal rasanya, ngilu.
Lalu saya kayai berdiri, menegakkan motor mengandalkan tangan kiri, alhamdulillah berhasil juga motornya berdiri ditopang kaki standar. lalu Saya periksa barang-barang bawaan, Kiriman makanan ayam geprek dari adik-adik saya di Sumanik masih utuh, tas sandang yang saya sangkutkan di dashboard masih menempel di motor. Minyak motor saya periksa pula, rupanya tinggal sedikit. Lalu saya masukkan mantel, kunci-kunci yang berserakan ke dalam jok.
Lampu depan saya masukkan lagi ke batok sarangnya. Tas sandang tadi saya pindahkan ke punggung saya bersama tas laptop. Di tas laptop hanya tersimpan beberapa tool alat-alat perbaikan komputer saja, sedangkan laptop saya simpan di dala tas sandang. Alhamdulillah aman.
Sekitar 25 menit di sana, tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Saya coba menunggangi sepeda motor Honda Supra X 125 gaek yang sudah 11 tahun melanglang buana dengan saya itu secara hati-hati.
Berangsur-angsur saya kondisikan telapak tangan untuk memegang gas. Lalu meluncur tanpa memasukkan gigi, di tempat yang aman menjelang kelok Tandiliang saya masukkan gigi, hiduplah motor ini. Dengan sangat hati-hati sekali saya pilin tali gas, menyusuri hutan lebat di bawah kegelapan. Walaupun bulan terang terbit di timur, namun cahanya masih terhalang puncak bukit Simbatak.
![]() |
Kelok tajam sebelum puncak Pintu Angin, Bukik Simbatak Situmbuak. Photo diambil siang hari. Sumber Photo fb Fikadri Koto |
Di lokasi puncak pintu angin bukik Simbatak itu saya agak tenang terasa karena ada seorang ibu-ibu tua nampak membantu mengarahkan kendaraan dengan lampu senter. Ia hanya seorang diri saja, saya bingung juga bertanya-tanya dalam hati "mana yang lain ya.." biasanya saya lewat di situ malam-malam yang ronda di dangau kecil di simpang itu adalah beberapa orang pemuda, entahlah..
Minyak motor aman, sudah berhasil mengantarkan sampai ke puncak Pintu Angin di Bukik Simbatak, andaikan setelah itu minyaknya habis, gak apa-apa, kan di penurunan, fikir saya.
Saya meluncur turun ke arah nagari Situjuah Tungka kabupaten Limapuluh Kota. Masih di wilayah Tanah Datar, belum habis jalan aspal baru yang dibangun pemda kab. Tanahdatar, saya kembali terjatuh, batang kemudi terkunci lagi di sebuah kelok halus dekat mata air jalan meliuk berbelok ke kiri kemudian meliuk lagi belok ke kanan.
Ketika berbelok ke kiri terasa aman aja, namun pas meliuk ke kanan, stang motor tidak bisa lagi diputar, tersungkur lagi saya di sana dengan kondisi sama seperti jatuh yang pertama tadi. Sekarang lebih sakit terasa, karena tangan yang terkilir tertimpa lagi. Bagian depan sepeda motor saya rarak, namun lampunya masih kuat diikat kabel, menjulur saja sperti mata hantu yang keluar dari batoknya di film-film horor.
Secara tempat itu kan gelap ya, karena tempat itu tidak terkena cahaya bulan, namun di sebelah kiri di lereng bukit, ada satu pohon besar terlihat memutih bercahaya terkena sinar bulan. Ini asli horor kelihatannya, seperti Siren Head di animasi short video yang biasa ditonton anak-anak.
![]() |
Lokasi jatuh yang kedua. Poto ini diambil dari google maps dalam konsisi siang hari. Klik disini untuk melihat mapsnya |
![]() |
bagian depan sepeda motor saya setelah kecelakaan. Photo diambil pagi hari |
![]() |
Ban belang sepeda motor saya kempes. Kondisi photo diambil pagi hari. |
Saya lewat di jalur Pintu Angin kan malam-malam. Jadi senarnya saya dari mana? lanjutkan baca ke judul berikutnya!
Baca Judul terkait:
Luar biasa ...Allah SWT bersama orang yang sabar tingkat tinggi.moga Sehat selalu dan selalu bersyukur Aamiin 🤲🤲🤲
BalasHapus