Arsip
PRASASTI 1
Sejarah rumah atok ijuak sumaniak
Berdiri tahun 1912 beratap kaleng
Tahun 1914 pada era wali nagari Datuak Sari Paduko (Salih)
Dilakukan renovasi kaleng menjadi atap ijuak
Era Penjajahan telah usai
Namun pejuang tetap dilahirkan
Membangun nagari adalah harga mati.!
Tahun 1984 atas prakarsa H. Mustaf Muin
Dilakukan renovasi tiang kayu menjadi tiang beton
Dikerjalan oleh kontraktor Datuak Ulak
Tahun 2008 pada era wali nagari Meizel. FM BGD Nan Kuniang
Atas prakarsa IKS Jaya 2008 dilakukan renovasi besar
Dari struktur Tradisional menjadi moderat dengan nama “Gerbang Sumaniak Bangkit”
Kami mempersembahkan...
Ilmu kami untuk menerangi..
Harta kami untuk menghidupi
Peluh kami untuk membangun
Sumaniak Bangkit..!!
PRASASTI 2
“Sumaniak Bangkit”
Bangkit itu aku : Aku yang mengulurkan tanganku supaya kau genggam untuk membangun Sumanikku.
Bangkit itu kamu : Kamu yang giat bekerja menyingsingkan lengan baju dalam membangun Sumanikmu.
Bangkit itu kita : Kita bangga atas kebahagiaan hidup rukun di Sumaniak tanah kelahiran kita.
Bangkit itu orang kaya : Orang kaya yang dermawan yang membiayai kelangsungan pembangunan Sumanik aga penduduknya bertambah kaya.
Bangkit itu Bundo Kanduang : Bundo kanduang jo anak kemenakan yang memakai dan memelihara Tungku Tigo sajorongan dengan adat nan Sandi basandi dan Sanda Basanda.
Bangit itu Amar Ma’ruf Nahi Mungkar : Tuah Sakato, saciok bak ayam sadanciang bak basi dan anak dipangku kamanakan dibimbiang
Persembahan IKS Jaya
Periode 2008 – 2011
H. Deky Idris
H. Marwan H. Erlyn Romel
PRASASTI 3
Tidak ada pohon yang kokoh dan rindang
Melainkan bermula dari benih yang rapuh
Tidak ada buah yang manis di dahan
Melainkan bermula dari pahit dan asam
Tidak ada jiwa yang teguh pendirian
Melainkan bermula dari ragu keniscayaan
Kami tunas-tunas nagari
Dihati kami cinta nagari kan terpatri
Di jiwa kami adat nagari kan lestari
Di tangan kami kebangkitan nagari kan terbukti
Tidak ada kebangkitan nagari
Melainkan bermula dari semangat muda-muda yang bergelora
(Ikatan Pemuda-pemudi Sumanik)
PRASASTI 4
Suara kami adalah suara anak negeri
Dengan hati nurani kami sampaikan aspirasi
Kehendak kami adalah kehendak anak negeri
Kami bicara lantang karena peduli
Adat negeri haruslah lestari
Karena surau harus kembali terisi
Tatanan hidup kembali bernagari
“Aspirasi Rakyat adalah kendali menuju kebangkitan nagari”
(Badan Perwakilan Rakyat Nagari)
PRASASTI 5
Dipundakku, harapkan anak negeri bersemayam
Di fikiku setiap langkah tujuan di canangkan
Amanatmu ibarat sebilah pedang
Dukunganmu ibarat bara yang membakar
Aku melangkah digaris depan
Memimpin barisan anak negeri beriringan
Bersama kita menapaki jejak pembangunan
Menuju mahligai dan harapan
“Pemimpin yang dicintai anak negeri adalah separuh perjalanan menuju kebangkitan negeri”
(Wali nagari Sumaniak Meizel F.M BGD Nan Kuniang)
PRASASTI 6
Rasa Cinta yang telah terukir
Gejolak rindu yang tidak pernah berakhir
Adalah nagari dimana aku terlahir
Nagari yang pertama kali alunkan lagu cinta ditelingaku
Bisikan cinta yang selalu terngiang
Luapan rindu yang tudak pernah gersang
Adalah keyakinan dimana aku berjuang
Keyakinan bahwa ketekunan akan melunakkan kerasnya kehidupan
Rasa cinta yang selalu menetap
Gejolak rindu yang tidak pernah lenyap
Adalah lembutnya hati ketika aku berharap
Hati yang selalu haus mengasihi setulus jiwa dan raga
Raih tanganku setulus hatimu
Aku genggam tangan ini sepenuh jiwaku
Bangkit semangatmu ikuti langkahku
Akan ku ajak kau kenagari impian
“Walau aku orang terakhir zaman ini, aku akan melakukan apa-apa yang belum dilakukan oleh para pendahuluku”
H. MARWAN
(Donatur Sumaniak Bangkit)
PRASASTI 7
Kami ..
Yang arif bijaksana
Yang tahu arah angin kan bertiup
Yang tahu dengan ombak yang menerpa
Yang tahu setiap jengkal aral melintang
Kami...
Yang tahu halal dan haram
Yang tahu haq dan bathil
Yang tahu gelap dan terang
Yang tahu mengekang setiap nafsu kedzaliman
Kami..
Yang kokoh membentengi nagari
Yang menebus sumbang dan salah
Yang mengusir setiap silang sengketa
Yang menjaga nagari tidak binasa
Kami..
Penuntuk arah perahu arah nagari kan berlayar
Penggerak roda pedati nagari kan bergulir
I’tikad kami pengabdian
Ucapan kami pedoman
Perbuatan kami panutan
Kami...
Yang menjunjung tinggi falsafah hidup nagari
“Adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah”
(Niniak Mamak Pemangku Adat)
PRASASTI 8
Mataku...
Yang mentap setiap jengkal tanah ngari
Hatiku...
Yang terkuras karena rindu bangkitnya nagari
Tanganku...
Yang berpeluh membangun toggak cahaya nagari
Karyaku adalah nyata
Senyata matahari yang menyinari
Hanya satu janjiku...
Tidak akan pernah kering peluhku
Sampai remuk tulangku..
Sampai bangkit nagariku...
“Dengan amal nyata dan kerja keras, kemajuan Sumaniak pasti tercapai”.
(Ir. Januar Muin)
PRASASTI 9
3 hal pokok seseorang
Dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat
Apabila kehadirannya “berguna bagi orang lain”, bergaul buka diri, amalkan ilmu yang bermanfa’at.
Tidak menimbulkan rasa “tidak aman” bagi orang lain; hindari sifat takabur, syirik dan dengki.
Tidak merugikan “orang lain”, berbuat baik dibatas-batasi, berbuat jahat sekali-kali jangan
(Muslim Djamil)
PRASASTI 10
Anakku...
Masaku hampir tiba
Usiaku telah senja
Ribuan kehidupan telah lahir lewat tanganku
Anakku...
Aku tidak ingin sia-sia
Ribuan kehidupan itu harus punya arti
Bangkitlah nak.. berkarya lah...
Anakku...
Aku adalah rahasia alam
Aku terlahir dan hidup didalamnya
Begitu juga engkau
Anakku...
Hiduplah seperti bumi, senantiasa kokoh tempat berpijak sesama
Hiduplah seperti air, senantiasa mengalir mesti aral melintang
Hiduplah seperti udara, senantiasa hadir dalam seluruh ruang kehidupan
Hiduplah seperti api, senantiasa bergelora membakar semangat perjuangan
Anakku...
Hiduplah untuk berkarya..
Berkaryalah untuk sesama..
Ibu kan selalu tersenyum bahagia
Karena kehidupan yang dulu terlahir lewat tanganku...
Kini sudah mampu menghidupi...
Anakku..
“Bekerjalah dengan penuh dedikasi, tanpa pamrih...”
(Hj. Dahniar Idris).
PRASASTI 11
Pelita yang tidak pernah padam
Bersinar disetiap langkah anak negeri
Dari bapak sampai leluhurku
Dari aku sampai anak cucuku
Pelita yang tidak pernah padam
Sepanjang nagari ini berdiri
Sepanjang nafas berhembus
Sepanjang pengabdian yang tak kenal henti
“pelita yang tidak pernah padam adalah guru yang penuh cinta dan ikhlas menerangi disetiap langkah anak nagari”
(Alm. Mahludin Yatim)
Teriakan yang pernah menggema
Diseluruh penjuru nagari
Acungan kepalan tangan
Adalah simbol keteguhan tekad kami
Karena nagari pantang terbagi
Karena nagari adalah ibu pertiwi
Ibu yang melahirkan jiwa-jiwa merdeka
Jiwa-jiwa yang saat ini telah kembali...
Berteriak... bangkit..!!
Acungkah kepalan tangan kembali terkepal..!!!
“Tekad kami menjaga nagari karena nagari pantang terbagi”
(Syamsudin Engah)
PRASASTI 12
Gerbang Sumaniak Bangkit
1912 – 2008: Rumah atok Ijuak
2008...: Gerbang Sumaniak Bangkit
Prakarsa: IKS Jaya 2008
Donatur: H. Marwan (Sumaniak)
Pimpinan Proyek: Irwan Usman
Era: Wali Nagari Meizel F.M BGD Nan Kuniang
Arsitek: Ir. Johni. B. Puah (Jepang)
Kontraktor: CV. Kreasi Utama (Jakarta)
Konstruksi: CV. Kreasi Utama (Jakarta)
Stone Product: Wairan Stone Jkt
Atap: Sirap
PRASASTI SUMANIAK BANGKIT
PRASASTI SUMANIAK BANGKIT
PRASASTI 1
Sejarah rumah atok ijuak sumaniak
Berdiri tahun 1912 beratap kaleng
Tahun 1914 pada era wali nagari Datuak Sari Paduko (Salih)
Dilakukan renovasi kaleng menjadi atap ijuak
Era Penjajahan telah usai
Namun pejuang tetap dilahirkan
Membangun nagari adalah harga mati.!
Tahun 1984 atas prakarsa H. Mustaf Muin
Dilakukan renovasi tiang kayu menjadi tiang beton
Dikerjalan oleh kontraktor Datuak Ulak
Tahun 2008 pada era wali nagari Meizel. FM BGD Nan Kuniang
Atas prakarsa IKS Jaya 2008 dilakukan renovasi besar
Dari struktur Tradisional menjadi moderat dengan nama “Gerbang Sumaniak Bangkit”
Kami mempersembahkan...
Ilmu kami untuk menerangi..
Harta kami untuk menghidupi
Peluh kami untuk membangun
Sumaniak Bangkit..!!
PRASASTI 2
“Sumaniak Bangkit”
Bangkit itu aku : Aku yang mengulurkan tanganku supaya kau genggam untuk membangun Sumanikku.
Bangkit itu kamu : Kamu yang giat bekerja menyingsingkan lengan baju dalam membangun Sumanikmu.
Bangkit itu kita : Kita bangga atas kebahagiaan hidup rukun di Sumaniak tanah kelahiran kita.
Bangkit itu orang kaya : Orang kaya yang dermawan yang membiayai kelangsungan pembangunan Sumanik aga penduduknya bertambah kaya.
Bangkit itu Bundo Kanduang : Bundo kanduang jo anak kemenakan yang memakai dan memelihara Tungku Tigo sajorongan dengan adat nan Sandi basandi dan Sanda Basanda.
Bangit itu Amar Ma’ruf Nahi Mungkar : Tuah Sakato, saciok bak ayam sadanciang bak basi dan anak dipangku kamanakan dibimbiang
Persembahan IKS Jaya
Periode 2008 – 2011
H. Deky Idris
H. Marwan H. Erlyn Romel
PRASASTI 3
Tidak ada pohon yang kokoh dan rindang
Melainkan bermula dari benih yang rapuh
Tidak ada buah yang manis di dahan
Melainkan bermula dari pahit dan asam
Tidak ada jiwa yang teguh pendirian
Melainkan bermula dari ragu keniscayaan
Kami tunas-tunas nagari
Dihati kami cinta nagari kan terpatri
Di jiwa kami adat nagari kan lestari
Di tangan kami kebangkitan nagari kan terbukti
Tidak ada kebangkitan nagari
Melainkan bermula dari semangat muda-muda yang bergelora
(Ikatan Pemuda-pemudi Sumanik)
PRASASTI 4
Suara kami adalah suara anak negeri
Dengan hati nurani kami sampaikan aspirasi
Kehendak kami adalah kehendak anak negeri
Kami bicara lantang karena peduli
Adat negeri haruslah lestari
Karena surau harus kembali terisi
Tatanan hidup kembali bernagari
“Aspirasi Rakyat adalah kendali menuju kebangkitan nagari”
(Badan Perwakilan Rakyat Nagari)
PRASASTI 5
Dipundakku, harapkan anak negeri bersemayam
Di fikiku setiap langkah tujuan di canangkan
Amanatmu ibarat sebilah pedang
Dukunganmu ibarat bara yang membakar
Aku melangkah digaris depan
Memimpin barisan anak negeri beriringan
Bersama kita menapaki jejak pembangunan
Menuju mahligai dan harapan
“Pemimpin yang dicintai anak negeri adalah separuh perjalanan menuju kebangkitan negeri”
(Wali nagari Sumaniak Meizel F.M BGD Nan Kuniang)
PRASASTI 6
Rasa Cinta yang telah terukir
Gejolak rindu yang tidak pernah berakhir
Adalah nagari dimana aku terlahir
Nagari yang pertama kali alunkan lagu cinta ditelingaku
Bisikan cinta yang selalu terngiang
Luapan rindu yang tudak pernah gersang
Adalah keyakinan dimana aku berjuang
Keyakinan bahwa ketekunan akan melunakkan kerasnya kehidupan
Rasa cinta yang selalu menetap
Gejolak rindu yang tidak pernah lenyap
Adalah lembutnya hati ketika aku berharap
Hati yang selalu haus mengasihi setulus jiwa dan raga
Raih tanganku setulus hatimu
Aku genggam tangan ini sepenuh jiwaku
Bangkit semangatmu ikuti langkahku
Akan ku ajak kau kenagari impian
“Walau aku orang terakhir zaman ini, aku akan melakukan apa-apa yang belum dilakukan oleh para pendahuluku”
H. MARWAN
(Donatur Sumaniak Bangkit)
PRASASTI 7
Kami ..
Yang arif bijaksana
Yang tahu arah angin kan bertiup
Yang tahu dengan ombak yang menerpa
Yang tahu setiap jengkal aral melintang
Kami...
Yang tahu halal dan haram
Yang tahu haq dan bathil
Yang tahu gelap dan terang
Yang tahu mengekang setiap nafsu kedzaliman
Kami..
Yang kokoh membentengi nagari
Yang menebus sumbang dan salah
Yang mengusir setiap silang sengketa
Yang menjaga nagari tidak binasa
Kami..
Penuntuk arah perahu arah nagari kan berlayar
Penggerak roda pedati nagari kan bergulir
I’tikad kami pengabdian
Ucapan kami pedoman
Perbuatan kami panutan
Kami...
Yang menjunjung tinggi falsafah hidup nagari
“Adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah”
(Niniak Mamak Pemangku Adat)
PRASASTI 8
Mataku...
Yang mentap setiap jengkal tanah ngari
Hatiku...
Yang terkuras karena rindu bangkitnya nagari
Tanganku...
Yang berpeluh membangun toggak cahaya nagari
Karyaku adalah nyata
Senyata matahari yang menyinari
Hanya satu janjiku...
Tidak akan pernah kering peluhku
Sampai remuk tulangku..
Sampai bangkit nagariku...
“Dengan amal nyata dan kerja keras, kemajuan Sumaniak pasti tercapai”.
(Ir. Januar Muin)
PRASASTI 9
3 hal pokok seseorang
Dapat diterima dalam kehidupan bermasyarakat
Apabila kehadirannya “berguna bagi orang lain”, bergaul buka diri, amalkan ilmu yang bermanfa’at.
Tidak menimbulkan rasa “tidak aman” bagi orang lain; hindari sifat takabur, syirik dan dengki.
Tidak merugikan “orang lain”, berbuat baik dibatas-batasi, berbuat jahat sekali-kali jangan
(Muslim Djamil)
PRASASTI 10
Anakku...
Masaku hampir tiba
Usiaku telah senja
Ribuan kehidupan telah lahir lewat tanganku
Anakku...
Aku tidak ingin sia-sia
Ribuan kehidupan itu harus punya arti
Bangkitlah nak.. berkarya lah...
Anakku...
Aku adalah rahasia alam
Aku terlahir dan hidup didalamnya
Begitu juga engkau
Anakku...
Hiduplah seperti bumi, senantiasa kokoh tempat berpijak sesama
Hiduplah seperti air, senantiasa mengalir mesti aral melintang
Hiduplah seperti udara, senantiasa hadir dalam seluruh ruang kehidupan
Hiduplah seperti api, senantiasa bergelora membakar semangat perjuangan
Anakku...
Hiduplah untuk berkarya..
Berkaryalah untuk sesama..
Ibu kan selalu tersenyum bahagia
Karena kehidupan yang dulu terlahir lewat tanganku...
Kini sudah mampu menghidupi...
Anakku..
“Bekerjalah dengan penuh dedikasi, tanpa pamrih...”
(Hj. Dahniar Idris).
PRASASTI 11
Pelita yang tidak pernah padam
Bersinar disetiap langkah anak negeri
Dari bapak sampai leluhurku
Dari aku sampai anak cucuku
Pelita yang tidak pernah padam
Sepanjang nagari ini berdiri
Sepanjang nafas berhembus
Sepanjang pengabdian yang tak kenal henti
“pelita yang tidak pernah padam adalah guru yang penuh cinta dan ikhlas menerangi disetiap langkah anak nagari”
(Alm. Mahludin Yatim)
Teriakan yang pernah menggema
Diseluruh penjuru nagari
Acungan kepalan tangan
Adalah simbol keteguhan tekad kami
Karena nagari pantang terbagi
Karena nagari adalah ibu pertiwi
Ibu yang melahirkan jiwa-jiwa merdeka
Jiwa-jiwa yang saat ini telah kembali...
Berteriak... bangkit..!!
Acungkah kepalan tangan kembali terkepal..!!!
“Tekad kami menjaga nagari karena nagari pantang terbagi”
(Syamsudin Engah)
PRASASTI 12
Gerbang Sumaniak Bangkit
1912 – 2008: Rumah atok Ijuak
2008...: Gerbang Sumaniak Bangkit
Prakarsa: IKS Jaya 2008
Donatur: H. Marwan (Sumaniak)
Pimpinan Proyek: Irwan Usman
Era: Wali Nagari Meizel F.M BGD Nan Kuniang
Arsitek: Ir. Johni. B. Puah (Jepang)
Kontraktor: CV. Kreasi Utama (Jakarta)
Konstruksi: CV. Kreasi Utama (Jakarta)
Stone Product: Wairan Stone Jkt
Atap: Sirap
Via
Arsip
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda setelah membaca blog ini dengan bahasa yang sopan dan lugas.