artikel
Buletin
SYARAT-RUKUN SERTA HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN PUASA
Sudah beberapa hari kita melaksanakan ibadah Ramadhan 1436 H ini. Siangnya berpuasa, menjaga prilaku dari segala hal yang membatalkan puasa. Malamnya dihidupkan dengan shalat Tadarrus al-Quran, Qiyamullail seperti shalat Tarawih, Tahajjud dan Witir, dan lain-lain sebagainya yang diperintahkan oleh Allah S.W.T.
Namun apakah kita sudah mengetahui apakah yang dimaksud dengan puasa? Puasa atau Shaum ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sehingga terbenamnya matahari.
Adapun perkara-perkara yang dapat membatalkan puasa adalah:
Itulah hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Sekang kita masuk kepada Rukun Puasa. Apa saja yang masuk sebagai rukun puasa? Rukunnya yaitu: Niat mengerjakan ibadah puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan dan meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga terbenam matahari.
Sekarang kita bahas mengenai siapa saja yang diwajibkan untuk mengerjakan puasa? Syarat Wajib Puasa itu adalah: Beragama Islam, baligh, Berakal, Sihat dan tidak sedang melakukan perjalanan jauh (musafir).
Sekarang tentang syarat sah Puasa. Ibadah puasa itu sah dilakukan jikalau memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu: Beragama Islam, berakal, tidak dalam keadaan haid, nifas dan wiladah (melahirkan anak).
Apakah kita tahu apa saja yang disunnahkan ketika melaksanakan puasa? Inilah Sunat-sunat puasa:
Sekarang mengenai perkara-perkara Makruh ketika berpuasa. Orang yang sedang berpuasa dimakruhkan melakukan hal-hal yang bisa merusak puasanya, kendati hal-hal tersebut sebenarna tidak merusak puasa. Di antara hal-ha tersebut adalah sebagai adalah:
Begitu banyaknya pembahasan mengenai puasa ini. Sekarang apakah kita tahu apa keistimewaan puasa? Allah berfirman dalam salah satu hadist qudsi,
"Setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan yang sama, kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang memberi ganjaran kepadanya." (HR.Muslim)”
Rasulullah saw. juga bersabda, "Demi Allah Yang Menguasai jiwa Muhammad, sungguh bau orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misik (kasturi)."
Dalam salah satu hadist qudsi, Allah berfirman,
"Dia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makannya demi diri-Ku. Puasa adalah untuk-Ku, maka Akulah yang memberi ganjaran kepadanya." (HR.Syaikhan)”
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya setan mengalir dalam tubuh manusia seperti mengalirnya darah, maka bersihkanlah alirannya dengan rasa lapar." (HR.Syaikhan)
Demikian pula saat Rasulullah saw. berkata pada Aisyah ra., "Sering-seringlah mengetuk pintu surga." Aisyah bertanya, "Dengan apa?" Beliau saw. menjawab, "Dengan rasa lapar." (HR.Al-Iraqi & Ahmad)”
Nabi saw. bersabda, "Seandainya setan-setan tidak berkeliaran di hati anak cucu Adam, niscaya mereka akan melihat kerajaan langit." (HR.Ahmad).
Kelebihan puasa bisa dilihat dalam dua makna berikut:
Semoga ibadah Ramadhan ini akan meningkatkan derjat ketaqwaan kita disisi Allah SWT. dan semoga juga kita menjadi hamba Allah istiqamah selalu di dalam ketaatan kepada Allah.
Namun apakah kita sudah mengetahui apakah yang dimaksud dengan puasa? Puasa atau Shaum ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara-perkara yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sehingga terbenamnya matahari.
Adapun perkara-perkara yang dapat membatalkan puasa adalah:
- Memasukkan sesuatu benda dengan sengaja ke dalam lubang anggota tubuh yang berkesinambungan (muttasil) sampai ke dalam lambung seperti makan dan minum.
- Melakukan hubungan suami-istri dengan sengaja pada siang bulan Ramadhan.
- Pengobatan yang dilakukan pada salah satu dari dua jalan (kemaluan dan dhubur) atau kedua-duanya, bagi orang yang sakit, maka pengobatan yang seperti itu dapat membatalkan puasa.
- Muntah-muntah dengan disengaja, dan apabila tanpa disengaja atau karena sakit, maka tidak mengapa.
- Keluar Mani sebab bersentuhan (tanpa hubungan seksual) atau karena istimta’ (bercumbu) atau karena dikeluarkan sendiri maka hal itu menyebabkan membatalkan puasa. Tetapi jikalau keluar mani disebabkan bermimpi basah maka puasanya tidak batal.
- Datang Haid, yaitu darah yang keluar dari kemaluan perempuan yang sudah menginjak usia baligh dan ketika itu ia sedang menjalankan ibadah puasa maka puasanya batal.
- Datang Nifas, yaitu darah yang keluar dari kemaluan perempuan setelah proses melahirkan sedangkan ketika itu ia sedang melaksanakan ibadah puasa.
- Gila yang terjadi ketika seseorang sedang mengerjakan ibadah puasa, maka puasanya batal.
- Murtad, sesuatu hal yang menyebabkan seseorang keluar dari islam dengan (semisal) melakukan pengingkaran akan keberadaan Allah SWT sebagai dzat tunggal, disaat ia sedang melaksanakan ibadah puasa, maka puasanya batal.
Itulah hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Sekang kita masuk kepada Rukun Puasa. Apa saja yang masuk sebagai rukun puasa? Rukunnya yaitu: Niat mengerjakan ibadah puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan dan meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga terbenam matahari.
Sekarang kita bahas mengenai siapa saja yang diwajibkan untuk mengerjakan puasa? Syarat Wajib Puasa itu adalah: Beragama Islam, baligh, Berakal, Sihat dan tidak sedang melakukan perjalanan jauh (musafir).
Sekarang tentang syarat sah Puasa. Ibadah puasa itu sah dilakukan jikalau memenuhi syarat-syarat berikut, yaitu: Beragama Islam, berakal, tidak dalam keadaan haid, nifas dan wiladah (melahirkan anak).
Apakah kita tahu apa saja yang disunnahkan ketika melaksanakan puasa? Inilah Sunat-sunat puasa:
- Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman.
- Melambatkan bersahur.
- Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji.
- Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka.
- Mendahulukan berbuka daripada shalat Maghrib.
- Berbuka dengan buah Tamar, jika tidak ada cukup dengan air saja.
- Membaca doa setelah berbuka puasa.
Sekarang mengenai perkara-perkara Makruh ketika berpuasa. Orang yang sedang berpuasa dimakruhkan melakukan hal-hal yang bisa merusak puasanya, kendati hal-hal tersebut sebenarna tidak merusak puasa. Di antara hal-ha tersebut adalah sebagai adalah:
- Berlebih-lebihan dalam berkumur, menghirup air dengan hidung, dan mengeluarkannya ketika berwudlu, karena Rasulullah saw. bersabda,
- "Dan bersungguh-sungguhlah dalam menghirup air dengan hidung, kecuali engkau dalam keadaan berpuasa." (HR.Imam Arba'ah)
- Suami mencium istri jika menimbulkan syahwat yang bisa merusak puasanya dengan keluarnya air madzi, atau dengan hubungan seksual yang harus dibayar dengan kafarah.
- Suami terus-menerus melihat istri dengan syahwat.
- Memikirkan/membayangkan hal-hal yang tidak senonoh, yang dapat menaikkan nafsu birahi.
- Menyentuh Istri dengan tangan atau memeluknya.
- Mengunyah karet/benda-benda yang bukan makanan karena dikhawatirkan salah satu bagian darinya masuk ke tenggorokan.
- Mencicipi makanan.
- Berkumur tidak untuk wudlu atau tidak karena kebutuhan.
- Bercelak di permulaan siang, namun tidak apa-apa bercelak di akhir siang.
- Berbekam atau mengeluarkan darah, karena bisa melemahkan tubuh yang menyebabkan seseorang membatalkan puasanya dan itu termasuk menipu puasa.
Begitu banyaknya pembahasan mengenai puasa ini. Sekarang apakah kita tahu apa keistimewaan puasa? Allah berfirman dalam salah satu hadist qudsi,
"Setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan yang sama, kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang memberi ganjaran kepadanya." (HR.Muslim)”
Rasulullah saw. juga bersabda, "Demi Allah Yang Menguasai jiwa Muhammad, sungguh bau orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misik (kasturi)."
Dalam salah satu hadist qudsi, Allah berfirman,
"Dia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makannya demi diri-Ku. Puasa adalah untuk-Ku, maka Akulah yang memberi ganjaran kepadanya." (HR.Syaikhan)”
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya setan mengalir dalam tubuh manusia seperti mengalirnya darah, maka bersihkanlah alirannya dengan rasa lapar." (HR.Syaikhan)
Demikian pula saat Rasulullah saw. berkata pada Aisyah ra., "Sering-seringlah mengetuk pintu surga." Aisyah bertanya, "Dengan apa?" Beliau saw. menjawab, "Dengan rasa lapar." (HR.Al-Iraqi & Ahmad)”
Nabi saw. bersabda, "Seandainya setan-setan tidak berkeliaran di hati anak cucu Adam, niscaya mereka akan melihat kerajaan langit." (HR.Ahmad).
Kelebihan puasa bisa dilihat dalam dua makna berikut:
- Karena puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya'.
- Sebagai cara untuk menundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka setan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga menjadi sempit. Dalam masalah ini, kita dapat melihat hadist-hadist di atas.
Semoga ibadah Ramadhan ini akan meningkatkan derjat ketaqwaan kita disisi Allah SWT. dan semoga juga kita menjadi hamba Allah istiqamah selalu di dalam ketaatan kepada Allah.
Via
artikel
Postingan Lama
MUNAJAT PARA PERINDU DI 17 RAMADHAN 1436 H
Masukan aja, informasinya udah bagus tapi teks ny terlalu kecil jadi bikin sakit mata.
BalasHapus* Hukum Pinjam Meminjam *